Peta Kehidupan
Impian itu ibarat sebuah sketsa bangunan dalam
bidang arsitektur. Bangunan rumah megah apapun, akan sulit dimulai jika belum
terdesain sketsanya. Jika kita punya sketsanya, secara tidak langsung kita
sudah punya gambaran seperti apa bangunan yang akan kita buat nantinya. Dengan
sketsa, paling tidak kita sudah ada bayangan tentang bangunan itu, walaupun
sebenarnya bangunan itu belum terbentuk.
Impian ibarat sebuah peta, yang menjadi
petunjuk jalan. Misalkan kita pergi ke suatu daerah yang asing bagi kita,
dengan bantuan sebuah peta, kita tak akan tersesat dan lebih cepat sampai di
tujuan ketimbang tanpa bantuan sebuah peta. Dengan peta kita tahu mana jalan
tercepat yang bisa kita lalui agar kita bisa sampai ke tujuan. Jika kita tidak
punya peta, mungkin kita tetap bisa sampai, tetapi dalam waktu yang lebih lama.
Begitu juga tanpa impian, kehidupan kita akan
berjalan tanpa arah dan akhirnya kita tidak menyadari dan tidak mampu
mengendalikan kemana sesungguhnya kehidupan kita akan menuju. Mungkin kita bisa
meraih kesuksesan dalam hidup, tetapi hal itu akan berlangsung lebih lama.
Louis Tendean, salah seorang pemasar terkaya
di Indonesia versi Warta Bisnis dan pendiri organisasi UNICORE, pernah
menasihatkan bahwa 95% orang bisa sukses dalam kehidupannya karena impian.
Referensi:
Rif’an A.R., 2012, Man Shabara Zhafira –
Success in Life with Persistence, Jakarta, Penerbit PT Elex Media
Komputindo – Kompas Gramedia
0 komentar:
Post a Comment