Tips Menjalin Kerjasama dengan Baik
Manusia merupakan makhluk sosial dimana eksistensinya selalu berhubungan dengan orang lain dan saling membutuhkan. Tak ada satupun orang yang bisa hidup sendirian tanpa ada orang lain. Dalam menjalin hubungan tersebut tentu ada norma-norma dan etika, tidak seenaknya sendiri. Saat kita duduk dibangku sekolah, kita selalu berhubungan dengan teman kita. Bermain, belajar, dan mengerjakan tugas bersama. Guru-guru kita juga melatih kita untuk menjalin kerjasama dengan teman kita, misalnya mengerjakan tugas kelompok dan lain sebagainya.
Pada saat kita berada di dunia kerja, kerjasama yang baik dengan kolega sangat penting untuk dibina dan dijaga secara terus-menerus. Tujuannya adalah supaya kita bisa meniti karir dengan baik di tempat kita kerja. Namun, untuk mengimplementasikan hal itu, ternyata tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan. Kita harus menjaga sikap dan etika ketika berhubungan dengan kolega. Berikut merupakan tips yang dapat kita lakukan untuk menjalin kerjasama yang baik.
Pertama, kita diharapkan tahu persis kekuatan diri dan calon partner. Mengapa hal ini penting? karena ketika ingin menjalin hubungan dengan calon partner, tidak sembarangan. Kita bisa mengukur kemampuan kita apakah kita bisa mengimbangi calon partner kita ataukah tidak?. Ini bisa dikatakan sebagai proses adaptasi dengan calon partner kita, sehingga kita bisa tahu persis kapabilitas calon partner kita.
Kedua, tampil selalu optimis. Sikap optimis itu penting. Partner akan merasa senang jika bekerjasama dengan kita yang selalu optimis. Mungkin ketika kita sedang mengerjakan suatu project, kita pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, keberhasilan bisa dicapai apabila kita bersungguh-sungguh mengerjakannya.
Ketiga, selalu menampakkan wajah tersenyum walau kecewa. Terkadang dalam suatu pekerjaan pasti menjumpai yang namanya kegagalan. Kita dan partner pasti akan kecewa. Meskipun demikian, kita diharapkan tidak menunjukkan sikap tersebut.
Keempat, tampakkan wajah seolah-olah tidak memerlukan walaupun pada kenyataannya sangat membutuhkan. Ini mungkin agak sedikit sulit untuk direalisasikan, namun ada baiknya kita melakukannya. Tujuannya adalah supaya kita tidak terlihat agresif dan selalu ingin mendapatkan untung dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang mana terkadang kurang begitu baik apabila diperhatikan oleh partner kita.
Kelima, jangan meminta sesuatu tetapi tawarkan sesuatu yang kira-kira partner kita perlu, namun kita untung. Ada baiknya kita mencari apa yang menjadi kebutuhan partner. Dengan begitu partner akan merasa senang karena diperhatikan oleh kita.
Keenam, kita diharapkan selalu menyampaikan keuntungan partner daripada keuntungan diri sendiri. Ini juga penting untuk diperhatikan. Karena dengan sikap seperti itu, kita tidak terkesan hanya selalu ingin mendapatkan untung saja, melainkan benar-benar ingin menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
Ketujuh, selalu bicara basa-basi (penuh canda) dan menyembunyikan maksud, namun semua pembicaraan mengarah pada tujuan (tidak bicara stright forward). Terkadang dalam berbicara, tidak baik apabila langsung disampaikan to the point. Karena sikap tersebut kurang terasa persahabatannya.
Kedelapan, berpikir cepat dan cermat terhadap apa yang disampaikan lawan bicara. Kita diharapkan untuk selalu mendengarkan ketika partner kita bicara, karena dengan begitu partner akan merasa dihargai. Namun, mendengarkan saja ternyata tidak cukup. Kita dituntut untuk berfikir cepat untuk merespon apa yang disampaikan partner.
Kesembilan, jangan terlalu cepat mengambil kesempatan yang ditawarkan, namun berikan argument sehingga penawaran terus bertambah. Apabila kita langsung menerima tawaran secara langsung, kita mungkin hanya mendapatkan itu saja. Penawaran apapun dari partner harus kita tanggapi dengan serius untuk mewujudkan sinergisme yang baik. Namun, tanggapan tersebut perlu diberi argumentasi yang baik untuk tujuan bersama yang akan dicapai.
Kesepuluh, kita diharapkan rajin membaca semua hal agar banyak pengetahuan sehingga selalu dapat mengimbangi pembicaraan lawan. Keseimbangan dalam berbicara dengan kolega itu juga penting, karena akan terjadi pembicaraan yang apik dan kondusif. Sehingga kita bisa tahu betul pola pikir partner kita.
Kesebelas, apabila ada janji untuk bertemu, jangan biarkan partner kita menunggu, tetapi kitalah yang menunggunya. Menunggu adalah aktivitas yang sangat melelahkan dan membosankan. Partner akan merasa kesal apabila harus menunggu kita apabila ada janji ketemuan, karena ia menganggap kita kurang serius untuk menjalin kerjasama tersebut. Dengan kita menunggu partner, kita terkesan loyal dalam menjalin kerjasama.
Keduabelas, buatlah suasana partner kita selalu dalam keadaan nyaman. Terkadang suasana kondusif dan tidak membosankan harus kita perhatikan, sehingga partner akan merasa senang dengan suasana saat menjalin hubungan dengan kita.
Ketigabelas, kita diwajibkan tidak berbicara menyakitkan hati atau menyinggung lawan bicara (tahu persis sopan santun ala partner yang kita incar). Oleh karena itu, kita musti belajar banyak hal tentang sopan santun, dengan begitu partner akan merasa dihormati oleh kita.
Keempatbelas, jalinan adalah hubungan personal, sehingga harus dibina/dipelihara terus menerus.
Sumber: Junun Sartohadi
8 komentar:
Cara membawa diri dan penempatan sesuai dengan porsi dan profesional. Saya sepaham dengan artikel ini.
Sukses untuk anda, saudara Ubaidillah. Salam.
Sikap seseorang dalam berhubungan sosial sangat menentukan keberhasilan baik itu dalam menimba ilmu ataupun dalam bekerja. Terimakasih banyak Buk sudah berkenan berkunjung di blog ini :)
Bermanfaat tips menjalin kerja sama yang baik
ok thanks sudah mampir disini ;)
Artikel yang bagus
Pada poin pertama seandainya partner lebih tinggi levelnya, menurut bee, tetap jangan minder.
Setuju sangat dengan artikel ini..mantap.
Jika beda pendapat...dan merasa jadi sapi perah...gmnni...?
Post a Comment